Elemen
Gambar Bangunan
Garis
Mutu dari
garid umumnya dapt ditentukan oleh ketebalan dan kehitamannya. Bentuk maupu
ketebalan garis memilki ketebalan tertentu, dan garis yang paling tipis pada
gambar biasanya dipakai untuk garis ukuran dan untuk garis batas ukuran.
Berikut ini
adalah bentuk serta tebal yang sering ditemui pada gambar proyek :
- Garis Kontinu Tebal
Memiliki
ketebalan garis 100%, digunakan untuk membentuk garis tepi, garis gambar dan
garis batas.
- Garis Kontinu Tipis
Memilki
ketebalan 50% dari garis tebal, digunakan sebagai garis bantu, garis penunjuk
keterangan dan garis ukuran.
- Garis Putus Titik
Memilki
ketebalan 30% dari garis tebal, digunakan sebagai garis sumbu, dan garis
penunjuk penampang atau potongan.
- Garis Putus-Putus Panjang
Memilki
ketebalan 50% dari garis tebal, digunakan untuk bagian yang tidak tidak tampak
karena letaknya tertutup gambar.
- Garis Putus-Putus Pendek
Memilki
ketebalan 25% dari garis tebal, digunakan untuk gambar rencana perluasan atau
rencana pembongkaran.
Skala
Penggunaan
skala pada gambar dimaksudkan untuk menyajikan perbandingan nyata antara beda
nyata dengan benda yang divisualisasikan dalam gambar.
- Skala Kecil
1 : 1000 1 :
500 1 :200 Untuk gambar situasi, site plan, dan blok plan
1 :100 1 :
50 Untuk gambar tampak, potongan dan detail pelat
- Skala Besar
1 : 20 1 :
10 Untuk gambar tampak, potongan balok/kolom, gambar detail
1:5 1 : 2
Untuk gambar-gambar detail ukuran besar
Simbol
Simbol
digunakn sebagai identitas dari bahan bangunan. Gambar simbol yang menunjukan
penampang bahan pada konstruksi bangunan sampai saat ini belum ada standar yang
baku, sehingga setiap perencana memilih cara tersendiri untuk menentukan simbol
terutama pada bahan bangunan yang tergolong baru. Untuk bahan bangunan yang
umum dan penting seperti, beton, batu bata, kayu dan sebagainya sudah ada
kesamaan dan pemakaian simbol. Dibawah ini adalah contoh simbol-simbol bahan
bangunan pada gambar teknik bangunan.
Ukuran
Ukuran
merupakn salah satu pelengkap dalam gambar teknik, karena ukuran akan
menunjukan batasan panjang atau lebar dari gambar yang direncanakan.
- Garis Ukuran
Adalah garis
tipis yang menunjukan ukuran gambar diatas kertas. Tiap perpotongan dari garis
ukuran dan garis proyeksi ditandai dengan sebuah garis tebal miring 45ْ
atau dengan titik tebal (lihat gambar).
- Letak Garis Ukuran
– Ukuran
garis dan proyeksi tidak boleh berpotongan dengan garis-garis lain yang tidak
terpakai.
– Semua
garis ukuran diletakkan diluar gambar atau tampak, kecuali jika diperlukan
untuk memperjelas dan mempermudah pembacaan.
– Garis
ukuran yang panjang diletakkan diluar ukuran-ukuran yang pendek sehingga garis
proyeksi tidak memotong garis ukuran.
– Garis
proyeksi digambarkan pada arah tegak lurus dengan benda yang diukur dan
garis-garis ukuran harus sejajar dengan garis luar benda.
– Garis
pusat atau garis batas tidak boleh digunakan sebagai garis ukuran, tetapi boleh
dipakai sebagai garis proyeksi.
- Penulisan Ukuran
Penulisan
ukuran pada kertas gambar menggunakan ukuran sebenarnya dari benda yang digambar.
– Umumnya
ukuran ditulis dalam cm panjang dan dalam meter dengan dua desimal untuk
ukuran-ukuran lebih dari 1,00 m panjang.
– Gambar
harus dapat dibaca dari bawah dan dari samping kanan, letak penulisan ukuran
(angka) selalu diatas garis ukuran, baik untuk garis ukuran horizontal,
vertical, maupun diagonal.
– Ukuran
untuk lingkaran dari bagian gambar selalu diberikan dari pusat ke pusat
lingakaran. Bila lingkaran bentuk tuunggal, penulisan dengan simbol Ø.
Elevasi
Pada gambar
struktur bangunan selalu dicantumkan ketinggian pada pelat lantai, pondasi,
kolom, balok, tangga dan lain-lain. Ketinggian umumnya memakai acuan permuakaan
± 0,00. ketinggian digambarkan dalm bentuk anak panah dengan sayap penuh atau
sebagian dengan ekor yang diberi penulisan angka
Berikut
tanda plus (+) yang artinya posisi permukaan berada diatas ± 0,00 atau tanda
minus (-) yang artinya posisi permukaan berada dibawah ± 0,00.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar