Kamis, 27 Juli 2017



GELIAT SPEKTRUM KURIKULUM BARU

Dunia pendidikan selalu diupayakan untuk lebih maju dan lebih baik oleh pemerintah. Direncakan tahun pelajaran baru 2017/2018 akan menggunakan Spektrum Kurikulum baru yang di gagas oleh pihak yang berwenang, untuk mencari solusi memenuhi kebutuhan dunia kerja yang berkembang pesat saat ini. Salah satu elemen yang dikembangkan adalah masalah kurikulum, yaitu dengan munculnya Spektrum Kurikulum Baru untuk sekolah menengah kejuruan.
Sudah barang tentu setiap pergantian kurikulum atau spektrum kurikulum akan timbul berbagai polemik antara yang pro dan kontra. Namun dalam dunia pendidikan munculnya pro dan kontra tersebut tidak boleh sampai menghambat perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan kita. Justru dengan adanya perbedaan pendapat diantara kita sebagai pemangku dan pelaksana pendidikan akan semakin memperkaya wawasan kita, untuk lebih bisa meningkatkan dunia pendidikan kita.
Spetrum Kurikulum yang akan dilaksanakan disekolah kejuruan bisakah menjawab kebutuhan industri akan tenaga kerja dengan kata lain lulusan SMK yang betul-betul siap kerja pada saat ini. Bagi kami sebagai praktisi pendidikan yang setiap hari menggeluti dunia pendidikan yaitu  sebagai pendidik masih menjadi tanda tanya besar, bukan berarti pesimis atau tidak percaya pada pemerintah. Mengapa demikian, karena jika mengamati proses diluncurkannya Spektrum Kurikulum baru ini kelihatan begitu cepat dan terkesan terburu-buru. Kita semua tahu, bahwa Spektrum tersebut jika nanti dilaksanakan akan mengubah arah pendidikan kita dan akan menentukan nasib dari lulusannya. Dalam proses pembahasan konten Spektrum mestinya melibatkan orang-orang yang kompeten dibidangnya masing-masing, baik dari elemen pemerintah, akademisi, indutri/pengguna dan pelaksana pendidikan/guru. Hal ini tetunya telah dilakukan oleh pihak yang berwenang, namun menurut pengamatan kami terutama dari pikhak guru yang dikirim untuk ikut membahas apakah sudah orang yang tepat untuk kepentingan tersebut, hal ini masih perlu koreksi dan ditinjau ulang.
Padahal kita semua mengetahui pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah meluncurkan Kurikulum baru yang dikenal dengan K13, kurikulum tersebut sampai saat ini belum semua sekolah bisa melaksanakan dengan baik, masih banyak guru yang belum paham dengan kurikulum tahun 2013 tersebut, apa lagi menerapkan dalam kegiatan proses belajar mengajar disetiap menjalankan tugasnya sehari-hari.
Disetiap terjadi pergantian Spektrum Kurikulum, tentunya akan diringi dengan munculnya kesibukan dari pihak guru sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan. Sementara administrasi dari Kurikulum 2013 masih banyak yang tidak tuntas, kini dihadapkan dengan munculnya Spektrum Kurikulum baru yang tentunya akan banyak menyerap energi dan pikiran yang cukup serius dari guru.
Setelah kami pelajari konten Spektrum Kurikulum baru, terjadi perubahan yang cukup signifikan. Sehingga cukup merepotkan dari para pengampu mata pelajaran, karena isinya banyak yang baru, bahkan mungkin masih asing baginya, karena beda disiplin ilmunya. Khususnya untuk Program Keahlian Teknik Konstruksi dan Properti.
Sebagai contoh pada Kurikulum 2013 untuk SMK lama studi 3 tahun Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton, terdiri dari 3 Paket Keahlian: 1) Konstruksi Beton bertulang, 2) Konstruksi Batu dan 3) Finising Bangunan. Sedangkan pada Spektrum Kurikulum baru untuk SMK lama studi 3 tahun Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Program Keahlian Teknik Konstruksi dan Properti, Kompetensi Keahlian Bisnis Konstruksi dan Properti pada Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian terdiri atas 1) Perencanaan Bisnis Konstruksi dan Properti, 2) Pelaksanaan dan Pengawasan Konstruksi dan Properti, 3) Estimasi Biaya Konstruksi dan Properti, 4) Pengelolaan Bisnis Konstruksi dan Properti, 5) Pengelolaan Usaha Produk Kreatif.
Mata pelajaran-mata pelajaran yang termuat pada Spektrum Kurikulum baru menggambarkan, bahwa mata pelajaran fokus pada bidang usaha properti. Padahal pada kurikulum-kurikulum sebelunya untuk pembahasan bangunan gedung tidak hanya membangun rumah tinggal saja, namun bangunan gedung secara keseluruhan termasuk bangunan untuk masjid, perkantoran, ruko dan sebagainya. Dan fokus membahas hanya teknik bangunannya dan cara pelaksanaannya yang dilengkapi dengan gambar dan Rencana Anggaran Biaya Bangunan (RAB Bangunan).
Jika kita cermati lebih mendalam pada mata pelajaran-mata pelajaran tersebut banyak mengandung pelajaran tentang pengelolaan properti dan bisnis, tentunya hal ini cukup menjadi kendala bagi para guru program studi bangunan yang latar belakangnya Pendidikan Teknik Bangunan bukan Bisnis.
Pada bisnis properti tidak hanya diperlukan pengetahuan teknik pelaksanaan pembangunan propertinya, namun diperlukan pengetahuan- pengetahuan lain yang tidak kalah pentingnya, antara lain: ilmu manajemen proyek, ilmu bisnis properti, ilmu pengelolaan proyek dan sebagainya.
Hal ini nantinya jika betul dilaksanakan, tentunya perlu diiringi dengan sosialisasi dan diklat-diklat kompetensi untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dari para guru yang mengampunya. Sehingga tujuan dari pembaharuan Spektrum tersebut tercapai. Namun sebaliknya jika hal itu tidak dilakukan secara merata, maka bisa dipredisikan bahwa tujuan pembaharuan Spektrum Kurikulum tersebut akan jauh dari harapan.
Karena dengan keterbatasan kemampuan dari para guru yang mengampu, nantinya dalam penyampaian materi pelajaran hanya sesuai dengan kemampuan guru tersebut walaupun sudah berusaha semaksimal mungkin, tetap saja tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan dalam Spektrum Kurikulum Baru tersebut.
Penetapan sebuah kurikulum adalah kebijakan strategis yang harus kita dukung dan sukseskan kalau itu memang sudah menjadi keputusan pemerintah. Kita sebagai insan pendidikan tentunya tidak boleh pesimis dan harus tetap optimis mendukung sukesnya pelaksanaan Spektrum Kurikulum baru tersebut dengan setulus hati untuk melaksanakan dengan penuh tanggung jawab dengan kelebihan dan kekurangan Spektrum Kurikulum Baru tersebut. Adanya kendala-kendala yang mungkin muncul kita supaya terus mengupayakan solusinya agar proses belajar mengajar sehari-hari bisa berjalan lancar, tidak salah asuh. Karena jika kita tinjau kebelakang pelaksanaan kurikulum yang sebelumnya masih banyak terjadi salah asuh dalam pendidikan, karena akibat berbagai hal yang cukup kompleks penyebabnya. Tentunya hal ini menjadi bahan evaluasi bagi kita semua sebagai pemangku pendidikan untuk selalu mawas diri untuk bisa meminimalisir terjadinya kesalahan-kesalahan dalam melaksanakan tugas dalam dunia pendidikan.
Kita awali langkah kita dengan berusaha memahami isi dan tujuan Spektrum Kurikulum Baru tersebut, yang selanjutnya sebagai bekal kita dalam membuat perangkat pembelajaran yang akan kita gunakan untuk pegangan dalam kita mengajar sehari-hari. Tanpa kita berusaha untuk bisa memahami isi dan tujuan Spektrum Kurikulum Baru tersebut mustahil kita akan bisa melaksanakan tugas sebagai pendidik yang bertanggung jawab. Hal ini memang sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kita sebagai insan pendidik.

 
NAMA: Drs. SUKARDI, M. Si.
GURU SMK N 1 KOTA MAGELANG
ALAMAT JL BLIMBING RAYA NO. 17 KALINEGORO MAGELANG, JAWA TENGAH