GELIAT SPEKTRUM
KURIKULUM BARU
Dunia pendidikan selalu
diupayakan untuk lebih maju dan lebih baik oleh pemerintah. Direncakan tahun
pelajaran baru 2017/2018 akan menggunakan Spektrum Kurikulum baru yang di gagas
oleh pihak yang berwenang, untuk mencari solusi memenuhi kebutuhan dunia kerja
yang berkembang pesat saat ini. Salah satu elemen yang dikembangkan adalah
masalah kurikulum, yaitu dengan munculnya Spektrum Kurikulum Baru untuk sekolah
menengah kejuruan.
Sudah barang tentu setiap
pergantian kurikulum atau spektrum kurikulum akan timbul berbagai polemik
antara yang pro dan kontra. Namun dalam dunia pendidikan munculnya pro dan
kontra tersebut tidak boleh sampai menghambat perkembangan dan kemajuan dunia
pendidikan kita. Justru dengan adanya perbedaan pendapat diantara kita sebagai
pemangku dan pelaksana pendidikan akan semakin memperkaya wawasan kita, untuk
lebih bisa meningkatkan dunia pendidikan kita.
Spetrum Kurikulum yang akan
dilaksanakan disekolah kejuruan bisakah menjawab kebutuhan industri akan tenaga
kerja dengan kata lain lulusan SMK yang betul-betul siap kerja pada saat ini.
Bagi kami sebagai praktisi pendidikan yang setiap hari menggeluti dunia
pendidikan yaitu sebagai pendidik masih
menjadi tanda tanya besar, bukan berarti pesimis atau tidak percaya pada
pemerintah. Mengapa demikian, karena jika mengamati proses diluncurkannya
Spektrum Kurikulum baru ini kelihatan begitu cepat dan terkesan terburu-buru. Kita
semua tahu, bahwa Spektrum tersebut jika nanti dilaksanakan akan mengubah arah
pendidikan kita dan akan menentukan nasib dari lulusannya. Dalam proses
pembahasan konten Spektrum mestinya melibatkan orang-orang yang kompeten
dibidangnya masing-masing, baik dari elemen pemerintah, akademisi,
indutri/pengguna dan pelaksana pendidikan/guru. Hal ini tetunya telah dilakukan
oleh pihak yang berwenang, namun menurut pengamatan kami terutama dari pikhak
guru yang dikirim untuk ikut membahas apakah sudah orang yang tepat untuk
kepentingan tersebut, hal ini masih perlu koreksi dan ditinjau ulang.
Padahal kita semua mengetahui
pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah meluncurkan
Kurikulum baru yang dikenal dengan K13, kurikulum tersebut sampai saat ini
belum semua sekolah bisa melaksanakan dengan baik, masih banyak guru yang belum
paham dengan kurikulum tahun 2013 tersebut, apa lagi menerapkan dalam kegiatan
proses belajar mengajar disetiap menjalankan tugasnya sehari-hari.
Disetiap terjadi pergantian Spektrum
Kurikulum, tentunya akan diringi dengan munculnya kesibukan dari pihak guru
sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan. Sementara administrasi dari Kurikulum
2013 masih banyak yang tidak tuntas, kini dihadapkan dengan munculnya Spektrum Kurikulum
baru yang tentunya akan banyak menyerap energi dan pikiran yang cukup serius
dari guru.
Setelah kami pelajari konten
Spektrum Kurikulum baru, terjadi perubahan yang cukup signifikan. Sehingga
cukup merepotkan dari para pengampu mata pelajaran, karena isinya banyak yang
baru, bahkan mungkin masih asing baginya, karena beda disiplin ilmunya.
Khususnya untuk Program Keahlian Teknik Konstruksi dan Properti.
Sebagai contoh pada Kurikulum
2013 untuk SMK lama studi 3 tahun Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa,
Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton, terdiri dari 3 Paket
Keahlian: 1) Konstruksi Beton bertulang, 2) Konstruksi Batu dan 3) Finising
Bangunan. Sedangkan pada Spektrum Kurikulum baru untuk SMK lama studi 3 tahun Bidang
Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Program Keahlian Teknik Konstruksi dan
Properti, Kompetensi Keahlian Bisnis Konstruksi dan Properti pada Mata
Pelajaran Kompetensi Keahlian terdiri atas 1) Perencanaan Bisnis Konstruksi dan
Properti, 2) Pelaksanaan dan Pengawasan Konstruksi dan Properti, 3) Estimasi
Biaya Konstruksi dan Properti, 4) Pengelolaan Bisnis Konstruksi dan Properti,
5) Pengelolaan Usaha Produk Kreatif.
Mata pelajaran-mata pelajaran
yang termuat pada Spektrum Kurikulum baru menggambarkan, bahwa mata pelajaran
fokus pada bidang usaha properti. Padahal pada kurikulum-kurikulum sebelunya
untuk pembahasan bangunan gedung tidak hanya membangun rumah tinggal saja,
namun bangunan gedung secara keseluruhan termasuk bangunan untuk masjid,
perkantoran, ruko dan sebagainya. Dan fokus membahas hanya teknik bangunannya
dan cara pelaksanaannya yang dilengkapi dengan gambar dan Rencana Anggaran
Biaya Bangunan (RAB Bangunan).
Jika kita cermati lebih mendalam
pada mata pelajaran-mata pelajaran tersebut banyak mengandung pelajaran tentang
pengelolaan properti dan bisnis, tentunya hal ini cukup menjadi kendala bagi
para guru program studi bangunan yang latar belakangnya Pendidikan Teknik
Bangunan bukan Bisnis.
Pada bisnis properti tidak hanya
diperlukan pengetahuan teknik pelaksanaan pembangunan propertinya, namun
diperlukan pengetahuan- pengetahuan lain yang tidak kalah pentingnya, antara
lain: ilmu manajemen proyek, ilmu bisnis properti, ilmu pengelolaan proyek dan
sebagainya.
Hal ini nantinya jika betul
dilaksanakan, tentunya perlu diiringi dengan sosialisasi dan diklat-diklat kompetensi
untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dari para guru yang mengampunya.
Sehingga tujuan dari pembaharuan Spektrum tersebut tercapai. Namun sebaliknya
jika hal itu tidak dilakukan secara merata, maka bisa dipredisikan bahwa tujuan
pembaharuan Spektrum Kurikulum tersebut akan jauh dari harapan.
Karena dengan keterbatasan
kemampuan dari para guru yang mengampu, nantinya dalam penyampaian materi
pelajaran hanya sesuai dengan kemampuan guru tersebut walaupun sudah berusaha
semaksimal mungkin, tetap saja tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan dalam
Spektrum Kurikulum Baru tersebut.
Penetapan sebuah kurikulum adalah
kebijakan strategis yang harus kita dukung dan sukseskan kalau itu memang sudah
menjadi keputusan pemerintah. Kita sebagai insan pendidikan tentunya tidak
boleh pesimis dan harus tetap optimis mendukung sukesnya pelaksanaan Spektrum Kurikulum
baru tersebut dengan setulus hati untuk melaksanakan dengan penuh tanggung
jawab dengan kelebihan dan kekurangan Spektrum Kurikulum Baru tersebut. Adanya
kendala-kendala yang mungkin muncul kita supaya terus mengupayakan solusinya
agar proses belajar mengajar sehari-hari bisa berjalan lancar, tidak salah
asuh. Karena jika kita tinjau kebelakang pelaksanaan kurikulum yang sebelumnya
masih banyak terjadi salah asuh dalam pendidikan, karena akibat berbagai hal
yang cukup kompleks penyebabnya. Tentunya hal ini menjadi bahan evaluasi bagi
kita semua sebagai pemangku pendidikan untuk selalu mawas diri untuk bisa
meminimalisir terjadinya kesalahan-kesalahan dalam melaksanakan tugas dalam
dunia pendidikan.
Kita awali langkah kita dengan
berusaha memahami isi dan tujuan Spektrum Kurikulum Baru tersebut, yang
selanjutnya sebagai bekal kita dalam membuat perangkat pembelajaran yang akan
kita gunakan untuk pegangan dalam kita mengajar sehari-hari. Tanpa kita
berusaha untuk bisa memahami isi dan tujuan Spektrum Kurikulum Baru tersebut
mustahil kita akan bisa melaksanakan tugas sebagai pendidik yang bertanggung
jawab. Hal ini memang sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kita sebagai insan
pendidik.
NAMA: Drs. SUKARDI, M. Si.
GURU SMK N 1 KOTA MAGELANG
ALAMAT JL BLIMBING RAYA NO. 17
KALINEGORO MAGELANG, JAWA TENGAH